Medan - Para pengguna jalan lintas Medan-Berastagi khususnya masyarakat Karo, saat ini mulai merasa lega. Karena pembangunan Kantilever sebagai pengganti jalan tol mulai dikerjakan.
Namun perlu diingat, jika terealisasinya pembangunan jalan yang berbiaya Rp. 58 milliar dari APBN 2021 tak terlepas dari usulan anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Bob Andika Mamana Sitepu SH.
Berkat 'koar-koarnya' selama ini, ia mendesak Kementerian PUPR agar secepatnya mengambil langkah-langkah strategi dalam mengatasi permasalahan kemacetan dijalan lintas tersebut.
"Tentunya kita patut bersyukur, aspirasi masyarakat Sumatera Utara dan khususnya Karo telah direspon oleh pemerintah pusat. Usulan yang menjadi prioritas dapat membuahkan hasil dan pembangunan mulai dikerjakan, " ujarnya melalui telepon seluler, Jumat (09/07/2021).
Pantauan wartawan dilokasi, beberapa unit alat berat seperti eskavator sedang merobohkan berbagai jenis pohon dikawasan hutan yang telah mendapat ijin dari Kementerian Kehutanan.
Begitu juga dengan pengerukan tebing disetiap tikungan (kelok) tajam mulai dari Bandar Baru hingga Penatapen (bakaran jagung) Berastagi. Sebagian pekerja ada yang sibuk mengatur lalulintas jalan untuk mengantisipasi kemacetan.
"Kira-kira ada 11 titik yang akan dibuka mulai dari Sembahe hingga Berastagi, " ujar salah seorang pekerja.
Aksi nyata Bob Andika Mamana Sitepu mendapat apresiasi dari masyarakat. "Selain sering macet sebab berdampak terhadap kerugian masyarakat Karo yang hasil ekonominya dari pertanian. Kecelakaanpun rentan terjadi, " ujar salah seorang tokoh masyarakat Desa Doulu, Kecamatan Berastagi Usmanto Purba (52).
Ia yang mewakili masyarakat Desa Doulu juga mengucapkan terima kasih kepada Bob Andika Mamana Sitepu yang telah memperjuangkan aspirasi masyarakat sumatera utara dan Tanah Karo.
"Kita sangat tahu persis bila Pak Bob sangat vokal memperjuangkan pembangunan jalan Medan-Berastagi. Semoga pekerjaan Kantilever ini dapat berjalan lancar sesuai dengan yang kita harapkan, " ujarnya.
Masyarakat juga berharap agar pembangunan dapat dipantau perkembangan progres pembangunannya. "Bilamana ada yang tidak sesuai dengan juknis maupun spesifikasinya. Beliau segera menegur pihak terkait supaya pembangunan berjalan baik dan bermanfaat bagi masyarakat, " beber Usmanto.
(Anita Theresia Manua)