KARO - Bukan rahasia umum lagi jika dimusim penghujan, Kota Kabanjahe sering terjadi banjir. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam perbaikan atau perawatan infrastruktur.
Seperti yang terjadi di Jalan Sanatorium ujung, Kelurahan Gung Negeri, Kabupaten Karo, Sumut beberapa hari lalu. Warga yang tinggal disekitar komplek mengeluhkan genangan luapan air dari drainase yang tidak berfungsi.
Menurut warga, luapan air dari drainase menimbulkan aroma yang tak sedap karena mengganggu pernafasan. Bahkan hampir seluruh badan jalan digenangi air, sehingga warga sangat terganggu.
"Kami berharap dinas terkait baik itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) atau Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) dapat memfasilitasi pembangunan jalan dan drainase di komplek kami ini, " ujar Keliwon (43) salah seorang warga setempat kepada wartawan,
Kamis (28/1/2021).
Menurutnya, jika hujan turun, air tidak mengalir di drainase. Bahkan air yang dari drainase ikut meluap dan menjadi biang banjir. Hampir semua titik drainase, pintu airnya rusak dan tidak berfungsi.
"Yang menjadi permasalahannya sekarang. Air kotor yang diproduksi dari rumah warga juga tidak mengalir ke selatan maupun ke utara. Istilahnya sumbat dan airnya tergenang yang menimbulkan bau kurang sedap dan menjadi sumber penyakit, " keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, mantan anggota DPRD Karo, Jon Karya Sukatendel saat dimintai keterangannya menyebutkan, jika genangan air luapan dari drainase di Jalan Sanatorium ujung sering terjadi akibat tidak adanya pembangunan drainase di sekitar komplek warga.
"Saluran drainase yang dari Jalan Katepul juga tidak berfungsi. Kalau turun hujan, udah pasti banjir sebab airnya tidak bisa mengalir yang berdampak juga pada pengguna jalan", bebernya.
Pantauan wartawan, Kamis (28/01/2021) sekira pukul 13:30 WIB, genangan air hampir menutup badan jalan. Anak-anak kecil yang belum tahu bahayanya bermain di air kotor terlihat sangat gembira bermain digenangan air luapan drainase.
(Anita Theresia Manua)