KARO - Akibat kurangnya perhatian dari pemerintah daerah, longsor di komplek Vanleith, lorong Ikutan, Kelurahan Gundaling I, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumut terjadi lagi.
Untung saja longsor yang terjadi belum lama ini tidak menelan korban jiwa. Hanya saja tanah yang tergerus air hujan dari atas tebing menimpa rumah warga yang berada dibawah.
Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, warga setempat terpaksa bergotong royong dan melakukan swadaya dengan menggalang dana untuk membuat bronjong dan tembok penahan tanah.
Menurut Kepala Lingkungan (Kepling), Abadi Pinem, Senin (25/01/2021) material berupa batu dan tanah yang tergerus air dari atas tebing menimpa pemukiman warga komplek Listrik Atas yang sangat padat penduduk.
"Untung saja rumah milik Pak Sembiring tidak ikut jatuh kebawah, hanya material batu dan tanah saja. Namun, bila ini terus dibiarkan, tentunya sangat berbahaya. Takutnya akan memakan korban jiwa, " ujarnya.
Dikatakannya lagi, longsor pernah terjadi pada tahun 2019. Saat itu juga, warga masyarakat menggalang swadaya mencari dana untuk menimbun dengan cara memasukkan tanah digoni dan menyusun keatas sebagai pengganti tembok penahan tanah.
"Itupun tidak bertahan lama, sehingga tahun berikutnya longsor kembali dan menimpa rumah dinas pendeta Gereja HKI. Berarti sudah tiga kali terjadi dan ini yang terparah, " terang Kepling.
Salah seorang warga setempat bermarga Sirait (50) yang berada di lokasi mengatakan jika perwakilan warga sudah pernah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait, namun belum direspon.
"Kita sudah pernah sampaikan ini ke Dinas PUPR, Perkim dan BPBD serta pihak Kecamatan. Tapi hingga saat ini belum juga direspon. Alasan mereka tidak ada anggaran pada saat itu. Bahkan ke anggota dewan juga sudah, semuanya nihil, " ujarnya.
Camat Berastagi, Ijin Gurusinga ketika dikonfirmasi melalui seluler, Senin (25/01/2021) sekira pukul 14:20 WIB menyebut, jika pihaknya dengan tim Dinas Permukiman telah memantau lokasi tersebut agar dirapatkan melalui Musrenbang kelurahan.
"Selagi kita menunggu anggaran, musyawarah telah dilaksanakan dan sedang berjalan. Untuk sementara dananya dari swadaya masyarakat dulu. Kita juga akan usulkan penambahan pembangunan bronjong, " ujarnya.
Pantauan dilokasi, salah satu rumah milik Nani Sembiring yang berada diatas tebing kondisinya sangat mengkhawatirkan. Pondasi sebagai penahan rumah sudah tidak ada akibat tergerus air hujan. Tinggal sedikit lagi, rumahnya bakal jatuh ke bawah tebing setinggi 25 meter.
(Anita Theresia Manua)