KARO - Pasca diberitakan dibeberapa media terkait kembali terjadi pungutan liar (Pungli) dipintu masuk objek wisata pemandian air panas di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Provinsi Sumut, Sabtu (10/07/2021).
Pemerintahan Desa dalam hal ini Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Semangat Gunung Tofik Ginting terkesan meradang karena kurang menerima pengutipan liar di desanya diberitakan wartawan.
"Saya agak kesal dengan pemberitaan kakak. Karena disitu ditulis pemerintahan desa. Kami pemerintahan desa tidak bisa melarang kegiatan warga kami untuk melakukan pengutipan. Jangan bawa-bawa nama pemerintahan desa. Sebab, seakan-akan kami yang menyuruh atau menyetujui warga untuk mengutip, " ujarnya melalui telepon seluler, Minggu (11/07/2021) sekira pukul 13:30 WIB kepada kru Indonesiasatu.co.id.
Ia menyebut jika pengutipan tersebut merupakan aksi protes warganya terhadap pemerintah kabupaten dan polisi yang tak bisa memediasi desanya dengan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi.
"Memang dihasil rapat di Purpur Sage Polres saat itu, telah disepakati sesuai perjanjian dan pernyataan bersama. Pengutipan ditutup untuk sementara waktu, menunggu adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur. Akan tetapi sampai kapan kami menunggu, " ketusnya lagi.
Dikatakannya lagi, pengutipan retribusi juga demi kesejahteraan warga masyarakatnya. Apalagi disaat Pandemi Covid, penghasilan ekonomi masyarakatnya agak terpuruk. Sebab hampir 90 persen mata pencaharian warga dari hasil pertanian.
"Sekarang ini, hasil pertanian seperti sayur dan tanaman lainnya anjlok. Hanya 10 persen masyarakat kami penghasilannya dari usaha pemandian. Jadi tolong bantu kami agar bisa memediasi dengan Desa Doulu duduk satu meja. Tolong kakak beritakan, agar pihak terkait secepatnya mengambil solusi, " pinta Tofik.
Lebih lanjut dikatakan Tofik, jika Pemdes Semangat Gunung telah sepakat dengan Desa Doulu untuk bersatu mengatur berbagai program kedepannya demi kesejahteraan masyarakat kedua desa.
"Sebenarnya kamipun capek, seperti main kucing-kucingan dengan pihak berwajib. Kami juga berharap agar insan pers tidak memihak kesana kemari. Beritakanlah dengan netral dan jujur demi pembangunan bersama, " tutupnya sembari basa-basi bila berkunjung ke desanya dapat mampir di Komuna Garden miliknya.
(Anita Theresia Manua)