KARO - Anggota DPR RI, Bob Andika Mamana Sitepu kecewa dengan lambannya pembangunan jembatan gantung di Karo yang merupakan usulannya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Terus terang saya sangat kecewa, karena kesempatan yang didapat untuk pembangunan daerah terkesan disia-siakan, "ujarnya belum lama ini melalui telepon seluler.
Ia berharap agar pembangunan yang sedang berlangsung dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Masyarakat dapat mengawasi proses pembangunan, demi kesejahteraan bersama.
“Dengan segala kemampuan, potensi dan strategi yang saya miliki. Saya akan tetap perjuangkan di pusat, demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Apalagi kebutuhan masyarakat Karo dan Dapil III Sumut pada umumnya. So pasti saya perjuangkan, ” ungkap Bob Sitepu.
Politisi Komisi V Fraksi PDI-P ini menuturkan, proses awal pembangunan jembatan gantung pertama di Karo, sejatinya berasal dari hasil studi dan kajian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Medan. Hal utama dari penelitian difokuskan pada pemulihan ekonomi dari sektor pertanian.
“Apapun itu yang dapat mendukung perkembangan ekonomi masyarakat Karo akan saya fasilitasi. Dan ini juga bukan untuk kepentingan sepihak tapi untuk semua. Jadi sudah saatnya kita harus bersatu guna kemajuan masyarakat Karo kedepannya, ” ujarnya berharap.
Sementara, seperti diketahui, pembangunan jembatan gantung pertama di Karo yang akan menghubungkan Desa Perbesi - Desa Pertumbuken di Kecamatan Tigabinanga memakan biaya sebesar Rp. 3.378.985.000.
Namun sudah berjalan 4 bulan dari masa kontrak kerja 180 hari kalender. Proyek tersebut terkesan lamban dikerjakan atau masih jalan di tempat. Pihak PT. Sakarnas yang beralamat di Jalan Jamin Ginting no.13a, Kabanjahe selaku pemenang tender tak pernah merespon konfirmasi wartawan.
Dari informasi yang dihimpun, disebut-sebut Direktur PT Sakarnas, Ody Sitepu sering berada di Padang. "Iya ada proyeknya disana, kalo gak salah pembangunan gedung rumah tahanan yang anggarannya cukup familiar. Jadi mungkin saja dia sibuk urus yang disana, karena anggaran lebih besar, " ujar salah seorang pekerja, Jumat (27/08/2021)
(Anita Theresia Manua)