KARO - Meskipun masih 'berperang' dengan Pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat pemerintah untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan agar kegiatan ekonomi dapat terus berjalan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pembangunan jembatan gantung penghubung Desa Pertumbuken - Desa Perbesi, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang dikerjakan PT. Sakarnas dengan biaya Rp. 3.378.985.000.
Menurut Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemkab Karo, Mitcon Purba, Jumat (23/07/2021) sekira pukul 14:15 WIB melalui telepon seluler mengatakan jika proyek jembatan tersebut merupakan proyek dari Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga.
"Iya benar, proyek itu dari Kementerian, bukan Pemkab. Kami hanya mengetahui saja, " ujarnya singkat.
Namun sangat disayangkan, dari pantauan dilokasi kegiatan. Progres pekerjaannya masih sekitar 20 persen. Para pekerja terlihat masih membuat lubang untuk cor tiang penyangga. Sebagiannya lagi sedang merangkai atau merakit besi beton (Deformard Bar) sebagai Tulangan.
"Yah, mau gimana lagi. Material yang didrop sering terlambat. Biasanya pekerjaan yang telah berjalan 90 hari kerja sudah memasuki 60 persen. Tapi ini masih 20 persen, " ujar salah seorang pengawas lapangan.
Dikatakannya, pekerjaan pembangunan jembatan gantung penghubung Desa Pertumbuken-Perbesi terhitung 180 hari kalender mulai dari bulan April. Menurutnya, dari total biaya yang dianggarkan telah dibayarkan sekitar 20 persen.
"Yang artinya panjarnya sekitar Rp.600 juta. Itu sudah cair, tapi lihatlah kondisinya masih seperti ini. Kami saja disini, untuk sementara masih patungan untuk biaya makan minum, " tambahnya singkat.
Sementara General Supertender (GS) Perusahan, Mimbar Karo-Karo ketika dikonfirmasi dilokasi meyakini jika proyek akan selesai tepat waktu. "Kalau pengecorannya nanti akan menggunakan mobil truck molen cor (trux mixer) ukuran mini. Karena jalannya agak sempit dan medannya sulit, " ujarnya.
"Kalau sudah dicor, tinggal tarik besi baja dan pasang tiang-tiang gantungnya. Semua pake alat modern, bukan manusia yang bekerja. Jika itu sudah terpasang, tinggal alas platnya. Gak lama pekerjaan seperti ini, " imbuhnya enteng.
Lebih lanjut dikatakannya, pembangunan jembatan gantung tersebut, berdiri diatas lahan pribadi milik Robert Sebayang warga Perbesi yang dihibahkan untuk pemerintah tanpa ada kompensasi.
"SDM beliau sudah luaslah. Bayangkan saja, dia mau menghibahkan lahannya untuk pembangunan proyek ini. Termasuk baiklah orangnya, tapi kalau soal itu. Tentunya urusan pemerintah desa, " imbuhnya terkesan basa-basi untuk mengalihkan pertanyaan wartawan.
Terpisah, pimpinan PT. Sakarnas, Ody Sitepu yang beralamat di Jalan Letjen Jamin Ginting No.13a, Kelurahan Kampung Dalam, Kabanjahe ketika dihubungi melalui telepon seluler belum terkonfirmasi.
(Anita Theresia Manua)