KARO - Setelah massa Gerakan Masyarakat Untuk Kemakmuran (GEMUK) Karo 'Geruduk' Kantor Kejaksaan Negeri Karo, Kamis (02/06/2022) dan menuntut agar Kepala Kejaksaan Negeri, Fajar Syahputra Lubis SH MH segera angkat kaki dari 'Bumi Turang' alias dicopot dari jabatannya, karena dituding kerap memintai sejumlah uang kepada Kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Kepala Sekolah dan Kepala Desa yang terindikasi salah menggunakan anggaran.
Kini, Senin (06/06/2022) sekira pukul 09:30 WIB. Massa yang mengatasnamakan kelompok Community Oposisi Rakyat Independensi (CORI) menggelar aksi demonstrasi tandingan di gerbang pintu masuk Kantor Kejari, Jalan Jamin Ginting Kabanjahe.
Mereka menyebut, kinerja Kejari Karo patut didukung masyarakat dalam memberantas korupsi, agar para pejabat pengguna anggaran pemkab tidak seenak 'Udelnya' memainkan uang negara.
"Satu komando, satu tujuan. Kami bagian dari masyarakat Karo dan rakyat Indonesia, meminta kepada Kejari. Agar kasus-kasus dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditangani segera diungkap, " teriak koordinator aksi Novtrakapta Putra Kaban dan disambut yel-yel salam setengah merdeka.
Selain menuntut agar kasus-kasus dugaan tindak pidana korupsi yang ditangani segera diungkap. Mereka juga meminta agar Bupati Karo dapat turut diperiksa selaku penanggungjawab anggaran daerah dan pusat.
"Sudah cukup kita dijajah bangsa asing. Jangan lagi dijajah oleh bangsa sendiri. Kami mendukung penuh kejaksaan negeri, jangan takut. Dan jangan pilih bulu mengungkap kasus yang telah kami laporkan, " ujar orator penuh semangat.
Menurut massa, bangsa Indonesia sudah merdeka dari bangsa asing. Tapi belum merdeka dari jajahan bangsa sendiri. "Usut tuntas kegiatan Pengelolaan Areal Tempat Pemakaman Umum di Desa Salit Kecamatan Tigapanah tahun anggaran 2019 dengan pagu anggaran sebesar Rp.3 Miliar, " ujar massa.
Begitu juga dengan kegiatan Pengadaan Gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Stadion Samura tahun anggaran 2019 di Dinas Kepemudaan dan Olahraga. "Tikus-tikus berdasi patut diberi pelajaran. Usut dan ungkap semua kasus-kasus lainnya yang sedang ditangani Kejari, " teriak massa.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kasi Pidsus Kejari Ranu Wijaya Lubis SH selaku pelaksana harian (Plh) Kejari didampingi Kasi Pidum dan beberapa jaksa bergegas menjumpai massa meskipun nyaris terjadi bentrok kecil.
"Kami mohon maaf kepada rekan-rekan semua. Bapak Kepala tidak bisa hadir saat ini. Sebab beliau masih berada di jakarta mengikuti kegiatan diklat. Untuk itu saya mewakili Pak Kajari untuk menyampaikan terimakasih atas kehadiran rekan-rekan, " ujarnya.
Dikatakannya, penanganan sejumlah kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani seperti di Bawaslu masih dahap tahap menunggu hasil audit badan pemeriksa keuangan (BPK).
"Kita masih menunggu hasil dari BPK untuk memastikan berapa banyak jumlah kerugian negara. Sementara untuk kegiatan pengelolaan areal lahan TPU Desa Salit, " ujarnya.
Dijelaskannya, semua kasus yang ditangani harus mengikuti tahapan sesuai prosedur. Tim ahli dari Universitas Politeknik Medan akan diturunkan. "Kita masih koordinasi dengan mereka. Intinya kami akan tetap menjalankan tugas secara profesional dalam mengusut dugaan kasus tindak pidana korupsi di Karo" tegasnya disambut aplaus dari massa pendemo.
Pantauan wartawan, aksi unjuk rasa massa CORI yang mendukung kinerja Kejari berjalan dengan baik didampingi pengamanan dari Polres Tanah Karo. Terlihat juga, dari wajah-wajah massa pendemo, merupakan aktifis asli yang selama ini sering menggaungkan kepentingan rakyat bukan karena adanya kepentingan.
Adapun item dalam selebaran yang dituntut mereka diantaranya, memeriksa bupati, mengaudit kerugian keuangan negara di BDMP, segera audit kerugian keuangan negara di SPA dan tidak pandang bulu menangani laporan yang dilaporkan.
Community Oposisi Rakyat Independent mendukung penuh Kejaksaan Negeri Karo dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Segera ungkap kasus dugaan perjalanan dinas fiktif dan pengadaan mobiler di Bawaslu. Begitu juga dugaan korupsi sejumlah kegiatan pembangunan fasilitas di gedung olahraga (GOR) Stadion Samura yang dianggarkan melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga.
Baca juga:
450 Peserta Ikut Vaksin Di Kejati Sumut
|
"Kita memang sudah merdeka dari bangsa asing tapi belum merdeka dari jajahan bangsa kita sendiri. Salam setengah merdeka, jangan mau uang rakyat di 'Obok-obok' oleh para pemain proyek yang sudah 'Kongkalingkong' dengan pejabat daerah, " ujar Koordinator aksi Novtrakapta Putra Kaban alias Dedok sembari membubarkan diri dengan tertib sekira pukul 13:30 WIB diiringi lagu Iwan Fals berjudul 'Bongkar'.
Tampaknya aksi unjuk rasa CORI dalam mendukung kinerja Kejari diapresiasi juga dari berbagai kalangan masyarakat. Puluhan papan bunga dukungan untuk memberantas korupsi di Tanah Karo berjejer di sepanjang trotoar kantor Pengadilan Negeri hingga Kejaksaan Negeri.
Ucapan dukungan datang dari KNPI, Partai Nasdem, anggota DPRD yang bertuliskan "Selamat dan Sukses kepada Kejaksaan Negeri Karo Dalam Memberantas Kasus Korupsi" dan ada juga bertuliskan "Jangan Takut, Usut Tuntas Kasus Korupsi di Karo. Kami Masyarakat Mendukung".